Kenali Penyakit Chikungunya yang Punya Gejala Mirip Demam Berdarah


Jakarta, Media Java - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 17.820 masalah demam berdarah dengue (DBD) di semua Indonesia sampai Rabu (11/3). Angka ini masih berbentuk data sesaat dari tenggang Januari sampai awal Maret 2020.

Tetapi beberapa orang masih gagap memperbedakan di antara DBD dengan demam chikungunya. Seringkali justru ada yang menyamai. Ditambah lagi kedua-duanya saling dikarenakan oleh gigitan nyamuk.

Chikungunya adalah penyakit karena infeksi virus yang disebarkan nyamuk Aedes albhopictus. Satu genus dengan pemicu DBD membuat ke-2 penyakitnya sering disamakan.

Belum juga tanda-tanda ke-2 penyakit yang hampir sama juga yaitu mencakup demam, malaise atau rasa pegal serta tidak nyaman, dan kecapekan. Sekalinya demikian, kedua-duanya masih tidak sama. Berikut beberapa ketidaksamaan disarikan dari berbagai sumber. Lihat : 100 Wafat dalam 3 Bulan, Ketahui Tanda-tanda serta Mencegah DBD

GejalaDari sisi gejala, baik pasien DBD atau chikungunya kedua-duanya saling akan alami demam, rasa sakit pada persendian, sakit kepala, ada ruam merah serta rasa sakit pada mata.

Tetapi pada chikungunya, persendian yang sakit umumnya di bagian tangan serta kaki. Serta, dapat sampai bengkak serta akan sangat terasa sakit saat pagi hari. Sedang pada pasien DBD, rasa ngilu akan berasa pada persendian lutut serta bahu, lengan dan kaki.

Disamping itu, sakit persendian pada chikungunya dapat berbuntut pada arthritis atau infeksi sendi. Ini juga yang menyebabkan penyakit ini namanya chikungunya yang diambil dari bahasa Tanzania. Berarti, jadi berkerut. Ini mengacu pada keadaan pasien yang sering jalan membungkuk waktu merasai ngilu persendian karena chikungunya.

Pendarahan 
Ketidaksamaan fundamental ke-2 penyakit itu pada tanda-tanda pendarahan. DBD lekat dengan pendarahan pada gusi atau hidung.

Sedang pada chikungunya, pasien tidak selamanya alami pendarahan.

Baca juga : Indonesia Mendapat Pujian dari Negara Lain dalam Penanganan virus Corona

Komplikasi 
DBD mempunyai potensi meneror nyawa seorang bila tidak diatasi dengan pas. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berbentuk kesusahan bernapas, disfungsi organ badan serta pendarahan hebat.

Lain perihal dengan chikungunya, penyakit ini jarang-jarang menyebabkan fatal. Cuma seputar 5 sampai 10 % pasien yang menderita arthritis akut.

Virus 
Walau disebarkan oleh nyamuk dari genus yang sama, tetapi virus dari kedua-duanya tidak sama. Chikungunya dikarenakan Togaviridae alphavirus, sesaat DBD oleh Flavirideae flavivirus.

Inkubasi 
Waktu inkubasi dari kedua-duanya juga terpaut. Sesudah nyamuk menginfeksi manusia lewat darah--saat menyedot. Virus yang dibawa nyamuk akan tinggal di saluran darah serta tidak langsung memunculkan tanda-tanda. Mereka akan alami waktu inkubasi lebih dulu.

Virus DBD alami waktu inkubasi rata-rata 4-7 hari. Tanda-tanda demam biasanya ada sesudah waktu inkubasi. Sedang virus pemicu penyakit chikungunya mempunyai waktu inkubasi 2-4 hari serta diteruskan dengan tanda-tanda demam dan badan menggigil.

(NMA/NMA)

Posting Komentar

0 Komentar