Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY menghancurkan sabu-sabu seberat 2 kg. Barang haram itu didapat hasil dari pengungkapan dua kasus.
Kepala BNNP DIY, Brigjen I Wayan Sugiri menerangkan masalah pertama yaitu mahasiswa asal Aceh berinisial MIB (25) sebagai kurir dengan tanda bukti sabu seberat 1 kg.
Selanjutnya masalah ke-2 yaitu seorang wanita berinisial NW (24) yang datang dari Aceh dengan tanda bukti 1 kg sabu dibungkus dalam kantong plastik berwarna hitam.
"Jadi keseluruhan tanda bukti sabu yang kita musnahkan ini hari 2 kg sabu," kata Sugiri di kantor BNNP DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (5/3/2020).
Ke-2 kurir ini dijanjikan beberapa uang waktu transaksi sukses. Rata-rata gaji yang diterima sekitar Rp 15 juta sekali transaksi.
"Untuk NW ia telah 2x, pertama dari Batam ke Surabaya serta ke-2 dari Batam ke Yogya, tetapi yang ke-2 ini tidak berhasil. Pernyataan NW ia telah dikasih gaji Rp 5 juta," tuturnya.
Sugiri meneruskan, satu masalah adalah pengedar sekaligus juga produsen sabu asal Sleman. Aktor diamankan sesudah faksi BNNP DIY memonitor gerakan terduga semenjak beberapa waktu yang kemarin.
"Masalah ke-3, berdasar laporan masyarakat kami tangkap seorang produsen yaitu AC (40) masyarakat Seyegan, Sleman yang menghasilkan sabu di dalam rumah kontrakannya. Tidak hanya produsen ia pengedar," tuturnya.
Sugiri menguraikan, AC mengolah sendiri sabu itu. Menurut pernyataan aktor, ketrampilan pria yang kerja jadi tukang kenteng itu didapatkan dari internet.
"Tetapi kami masih mencari orang yang mengajarinya membuat sabu. Untuk sekarang pernyataan AC ia dapat buat sabu dari melihat Youtube," tuturnya.
Aktor, lanjut Sugiri, sukses memperoleh bahan baku sabu dari Jakarta. Beberapa bahan itu lalu dikombinasi jadi satu. Aktor juga mempunyai alat untuk mengolah sabu itu.
"Prekursor (bahan baku) didapatkan dari Jakarta. Di Sleman ia racik itu bahan jadi satu. Waktu kami tes masuk di narkotika kelompok 1," katanya.
Setelah itu Halaman 1 2 yogyakarta sabu-sabu bnnp diy narkoba birojatengdiy
0 Komentar