DBD Menjadi Ancaman Serius Bagi Indonesia

Demam Berdarah - Javaonline88
Jakarta, Media Java - Virus Corona atau Covid-19 terus jadi perhatian warga di penjuru dunia terhitung Indonesia. Jumlahnya masyarakat yang terinfeksi serta korban yang wafat jadi tema penting pada media online atau bikin. Tertera s/d Jumat, 21 Februari 2020, lebih dari 76.243 orang dikatakan terinfeksi virus corona serta lebih dari 2.247 orang wafat. Masalah serta korban wafat terus makin bertambah sehari-harinya.

Masalah yang terus makin bertambah sehari-harinya membuat keinginan masker serta produk seperti Stimuno terus bertambah, sebab kecemasan warga terinfeksi virus corona. Indonesia, masih dapat bernafas lega sebab terhitung negara yang aman dari virus corona. Tetapi, kita tidak bisa meleng, sebab sekarang musim hujan. Intensif hujan tinggi ikut meningkatkan efek penebaran Virus DBD, penyakit yang dikarenakan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga : Menlu Retno Marsudi Melepas Tim Untuk Evaskuasi WNI

Butuh Anda tahu, jumlahnya masalah Virus DBD berlangsung tiap tahun lebih dari 70.000 masalah tiap tahunnya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat ada sekitar 110.921 masalah demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia pada Januari 2019 sampai 31 Oktober 2019. Berlainan dengan virus corona yang menyerang aliran pernafasan, virus dengue (DBD) bisa menyebabkan penurunan trombosit dengan relevan sampai komplikasi berlangsungnya perdarahan serta syok.

Cermati Virus DBD 

Sebab waktu musim penghujan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti jadi vektor penyakit DBD bertambah, karena itu ada banyak hal yang butuh dicermati.


  1. Singkirkan habitat nyamuk pembawa virus dengue lewat fogging, tingkatkan sanitasi rumah dengan dengan teratur kuras, mengubur, serta tutup tempat yang punya potensi jadi sarang berkembang biaknya nyamuk pemicu demam berdarah.
  2. Mengetahui tanda-tanda awal DBD yaitu demam kronis sepanjang 2-7 hari, yang dibarengi dengan sakit kepala, ngilu otot, sendi, serta dapat dibarengi dengan aduan berkurangnya nafsu makan dan malaise. Tanda-tanda lain pada beberapa masalah demam dengue, penurunan angka trombosit tidak disertai aktualisasi perdarahan. Tetapi, bila tanda-tanda demam dengue ini dibarengi adanya sinyal ruam atau bintik merah di kulit, terdapatnya perdarahan pada jaringan lunak seperti gusi, penurunan trombosit (< 100.000/mm3) dan terdapatnya penambahan hematokrit 20% dari jumlahnya normal, karena itu keadaan ini bisa dikatakan jadi demam berdarah. Pada keadaan ini, butuh selekasnya diatasi untuk menahan berlangsungnya keparahan penyakit yang bisa berbuntut pada kematian.
  3. Naikkan pemberian cairan untuk menahan berlangsungnya syok serta siapkan obat untuk menolong tingkatkan kandungan trombosit pada DBD, contohnya PSIDII yang adalah Obat Kekinian Asli Indonesia (OMAI). PSIDII datang dari ekstrak daun jambu biji yang dibuat dengan tehnologi farmasi kekinian serta sekarang bisa didapat di apotek paling dekat.
Faedah Ekstrak Daun Jambu Biji 

Menurut riset yang dikerjakan oleh dr. M Nasiruddin, Sp.A, dalam penelitiannya pada tahun 2005 yaitu “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jambu Biji Pada Penambahan Jumlahnya Trombosit Masalah Demam Berdarah Dengue Pada Anak”, pemberian ekstrak daun jambu biji pada pasien beberapa anak yang menanggung derita DBD derajat 1 serta 2 bisa tingkatkan dengan relevan jumlahnya trombosit pada 12 jam pertama. Penambahan ini lebih baik dibanding pada barisan yang tidak memperoleh ekstrak daun jambu biji.

Warga Indonesia banyak yang tidak tahu jika nyatanya menurut hasil analisa, ekstrak daun jambu biji ini tambah lebih efisien tingkatkan trombosit dibanding dengan juice jambu merah. Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava folium) yang diketahui dengan nama PSIDII, memiliki kandungan kuersetin serta tanin. Kuersetin serta tanin dalam ekstrak daun jambu biji bisa menghalangi replikasi virus dengue serta merangsang pembentukan trombosit hingga bisa meningkatkan jumlahnya trombosit pada pasien DBD.

PSIDII sudah banyak diresepkan dalam perlakuan pasien masalah DBD, walau PSIDII sebetulnya dapat juga dibeli bebas di Apotik serta toko online. PSIDII banyak direferensikan untuk pasien DBD sebab mempunyai beberapa keunggulan yaitu menahan replikasi virus dengue dengan menghalangi enzim reverse transcriptase yang berperan menghalangi perkembangan virus berinti RNA. PSIDII bisa tingkatkan trombosit secara cepat pada DBD derajat I serta II, sebab dapat tingkatkan jumlahnya GM-CSF atau hormon yang merangsang pembentukan megakariosit jadi bahan awal trombosit hingga produksi trombosit bertambah.

Aman untuk Anak-Anak 

Bukti ilmiah hasil dari riset PSIDII di sejumlah rumah sakit seperti di RS Dr. Soetomo, RS Saiful Anwar Malang, RS Cipto Mangunkusumo, RS Hasan Sadikin Bandung, serta RSUP Sardjito Yogyakarta, sudah jadi bukti keamanan, kualitas serta efektivitas PSIDII.

Tidak hanya resikonya konstipasi minimum, PSIDII aman diberi pada beberapa anak umur di atas 1 tahun serta dewasa dan mempunyai paket yang praktis dipakai buat pasien, dimana satu botol berisi 50 kapsul untuk dewasa dan sediaan sirup 60 ml untuk anak.

PSIDII banyak di jual dengan online di marketplace digital di Indonesia, seperti goapotik (www.goapotik.com), tokopedia, bukalapak, serta shopee.

Dr. Raymond Tjandrawinata sebagai Executive Director of Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences menjelaskan keunggulan PSIDII ialah pada peningkatkan jumlahnya trombosit, serta telah ditest klinis, dibuat di pabrik yang penuhi standard CPOB dengan bahan yang datang dari biodiversitas Indonesia yang benar-benar bermanfaat.

Selanjutnya, Dr. Raymond R. Tjandrawinata memberikan tambahan jika PSIDII dibikin dari ekstrak daun jambu biji pilihan yang ditanam oleh beberapa petani Indonesia yang telah dapat dibuktikan bisa mendesak jumlahnya trombopoietin, hingga jumlahnya trombosit pasien DBD bisa naik.

PSIDII yang disebut Obat Kekinian Asli Indonesia atau OMAI, adalah produk obat memiliki bahan baku alam Indonesia yang diketemukan oleh ilmuwan Indonesia. Penciptaan OMAI ini adalah satu diantara usaha Dexa Grup untuk lakukan substitusi bahan baku farmasi import, sekaligus juga menggerakkan pemercepatan kemandirian bahan baku farmasi seperti yang sudah diinstruksikan Presiden Joko Widodo dalam Inpres 6 Tahun 2016. Beberapa OMAI yang telah di pasarkan salah satunya Stimuno HerbaKof, HerbaCold, Inlacin, Redacid, Asimor, Diabetadex, Disolf, dan sebagainya,


Mencegah Langkah Paling baik 

Kita pasti setuju jika mencegah ialah langkah yang paling baik. Sebab waktu kita telah terinfeksi virus, baik itu virus corona atau virus dengue, karena itu pengobatannya akan memerlukan waktu, ongkos serta belum juga efek tingkat kematiannya.

Olahraga yang cukup, makanan sehat serta minum air putih dan menjaga imunitas badan dengan imunomodulator seperti Stimuno, akan kurangi efek gampang diserang virus serta penyakit, serta bila terlanjur sakit, Stimuno akan percepat pemulihan dari pada tubuh sebab dapat menghasilkan beberapa sel imun seperti T-Cell, B-Cell, serta Makrofag semakin banyak, untuk melawan virus serta penyakit pada tubuh.

Stimuno ialah hanya satu imunomodulator yang telah mempunyai sertifikat Fitofarmaka yang telah teruji klinis, aman dikonsumsi sampai enam bulan. Berdasar riset yang dapat dibuktikan klinis, beberapa penyakit seperti masalah ISPA, TB Paru, serta PPOK menunjukkan jika pemakaian Stimuno benar-benar efisien menolong proses pengobatan.

Pemberian Stimuno jadi cara pengujian pada 410 jamaah haji sepanjang 40 hari—yang diawali waktu 1 minggu sebelum keberangkatan, waktu keberangkatan, serta tiap jeda dua hari sampai jamaah pulang ke Indonesia, nyatanya menolong turunkan terjangkitnya penyakit influenza selama saat naik haji.

Imunomodulator mempunyai langkah kerja berlainan dengan immune booster yang datang dari echinacea, yang tidak bisa dikonsumsi lebih dari 4 minggu. Stimuno terbuat dari ekstrak daun meniran (phyllanthus niruri) yang datang dari Indonesia, ditanam di bumi Indonesia, oleh petani Indonesia, diriset di Indonesia serta dibuat di Indonesia, oleh karenanya diketahui jadi Obat Kekinian Asli Indonesia (OMAI).

Posting Komentar

0 Komentar