Curah Hujan Paling Ekstrem Jadi Penyebab Banjir Jakarta

Jakarta, BERITAJAVA -- Beberapa daerah DKI Jakarta serta sekelilingnya alami banjir besar pada awal 2020. Banjir itu berlangsung sesudah hujan yang menimpa daerah ibu kota serta sekelilingnya dari Selasa petang (31/12/2019) sampai Rabu (1/1). 

Berdasar catatan Tubuh Nasional Penanggulangan Musibah (BNPB) curah hujan membuat banjir daerah ibu kota itu ialah yang terekstrem dibanding semenjak 1996 yang lalu. 

JAVAONLINE77 - TOGEL ONLINE

"Kota Jakarta seringkali dirundung banjir besar," tutur Kepala Pusat Data Info serta Komunikasi BNPB Agus Wibowo dalam info wartawan. 

Dari catatan BNPB berdasar info dari BMKG, kata Agus, semenjak 1996 curah hujan waktu banjir besar menempa Jakarta pada awal tahun ini ialah yang paling besar. 

Ilustrasi curah hujan ekstrem yang terjadi - JAVAONLINE77

"Data dari beberapa titik pengukuran ialah seperti berikut: TNI AU Halim 377 mm, Taman Mini 335 mm, Jatiasih 259 mm," kata Agus. 

Selain itu, data curah hujan berlebihan yang membuat banjir besar di Jakarta serta sekelilingnya pada 1996 ialah 216 mm/hari, 2002: 168 mm/hari, 2007: 340mm/hari, 2008: 250mm/hari. Selanjutnya 2013: 100mm/hari, 2015: 277mm/hari, 2016: 100 - 150 mm/hari. 

JAVAONLINE77 - SITUS TOGEL TERPERCAYA

"Hujan tahun baru kesempatan ini benar-benar berlebihan serta menempa sejumlah besar Jawa sisi Barat-Utara hingga mengakibatkan banjir besar yg rata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, serta Cikampek serta Cipali. Hujan kesempatan ini bukan hujan biasa," papar Agus. 

Agus menjelaskan curah hujan yang tinggi ini sendiri sebenarnya telah diperkirakan serta diperingatkan BMKG. Diluar itu, BMKG meramalkan masih ada peluang berlangsung hujan di hari ini. Walhasil, katanya, mungkin masih berlangsung banjir. 

"BNPB menyarankan pada warga yang tinggal di wilayah yang kekuatan banjirnya akan meninggkat supaya evakuasi ke tempat aman terlebih dulu. 

JAVAONLINE77 - IDNTOGEL

Diluar itu, curah hujan yang tinggi dari hulu sampai hilir, tinggi permukaan air laut juga mengubah banjir yang berlangsung di hari ini. 

"Tinggi permukaan air laut 184 cm. walau sebenarnya umumnya ada dibawah 100 cm. hingga air yang berada di darat tidak dapat mengalir ke laut," tutur Kepala BNPB Doni Monardo dalam temu wartawan di lokasi Monas, Jakarta Pusat, petang ini. 

Banjir di Jakarta serta sekelilingnya berlangsung karena luapan air sesudah hujan tiada henti berlangsung semenjak Selasa petang pada 31 Desember 2019. Luapan air selanjutnya menempa beberapa titik di Jakarta serta sekelilingnya pada awal 2020 ini. 

Baca Juga: Dampak Banjir Jakarta, PLN Padamkan 1.650 Gardu Listrik