Musisi Dendy Mikes Meninggal, Begini Pencegahan Serangan Jantung

Berita Java - Musisi Dendy Mulya Pasha atau Dendy Mikes meninggal dunia pada Minggu (6/10/2019) sebab serangan jantung. Di samping Dendy Mikes, ada tidak sedikit korban serangan jantung di semua dunia.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) melafalkan bahwa 37 persen kematian dampak penyakit tidak menular diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Tingginya angka kematian dampak penyakit jantung koroner (PJK) dikarenakan fenomena kesatu penyakit ini yang seringkali berupa serangan jantung atau kematian mendadak.

Padahal, serangan jantung tidak mesti mematikan.

musisi dendy mikes meninggal karena serangan jantung/javaonline99


Dilansir oleh Berita Java, Kamis (28/9/2017); Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyatakan pertolongan kesatu yang mesti diserahkan kepada penderita serangan jantung supaya tidak meninggal.

Tindakan kesatu yang mesti dilakukan ialah menidurkan atau mendinginkan pasien. Pasalnya, bila pasien panik atau gelisah, maka keperluan oksigennya bakal semakin tinggi dan serangan jantung kian meluas.

Setelah itu, berikan aspirin guna dikunyah oleh pasien. Aspirin bermanfaat untuk mencairkan pembekuan darah, bukan menghancurkan plak yang menyumbatnya.

Untuk diketahui, serangan jantung ialah akibat plak yang pecah. Ketika tubuh bereaksi dan mengerjakan pembekuan darah, drainase pembuluh darah juga jadi tersumbat dan mengakibatkan serangan jantung.

"Itulah kenapa aspirin mesti tidak jarang kali ada di rumah," kata Antonia.

Usai memberi pasien aspirin, Anda dapat membawa pasien ke lokasi tinggal sakit terdekat yang mempunyai unit gawat darurat supaya pasien dapat mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, contohnya pemasangan stent.

Namun, yang mesti diingat ialah semua urusan ini mesti dilaksanakan di dalam golden period.


Dilansir dari tulisan Berita Java, Senin(15/4/2019), dr Sari Sri Mumpuni, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah menyatakan bahwa golden period atau periode emas adalahperiode untuk mengamankan pasien serangan jantung.

Periode ini berkisar 6-12 jam semenjak dimulainya serangan jantung sampai waktu pemberian perbuatan medis. Namun, guna meminimalisasi kehancuran otot jantung, maka kurun waktunya melulu tiga jam.

"Pada periode (3 jam) ini, baik obat maupun perbuatan mempunyai hasil yang sama. Tapi bila lebih dari tiga jam, maka perbuatan mempunyai hasil yang lebih baik,” ujar Sari.

Posting Komentar

0 Komentar