Jepang Terancam Diterpa Badai Topan Hagibis Sabtu Ini

Jepang, BeritaJava - Angin Topan Hagibis, yang berarti kecepatan dalam bahasa Tagalog, Filipina, diperkirakan akan tiba di Pulau Honshu, Jepang, pada Sabtu ini.

Hal ini terjadi sesudah sekitar sebulan sebelumnya suatu topan besar melanda Jepang dan menghancurkan selama 30 ribu lokasi tinggal dan kehancuran jaringan listrik.

“Angin topan dapat mengakibatkan turunnya hujan deras dengan level tertinggi serta angin kencang,” kata seorang pejabat Lembaga Meteorologi Jepang seperti dikutip BeritaJava.com pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Angin topan ini diperkirakan akan menjadi yang terkuat melanda Tokyo semenjak 1958. Warga diminta bersiap-siap menghadapi terjadinya gelombang tinggi dan hempasan badai.

ancaman topan hagibis di jepang sabtu ini / javaonline77


Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo, meminta menteri kabinet supaya melakukan upaya maksimal mengayomi kepentingan publik.

Ada dua acara olahraga utama di Jepang akhir pekan ini. Piala Dunia Rugby yang sekarang telah mengurungkan dua pertandingan. Inggris versus Prancis dan Skotlandia versus Jepang. Acara besar lainnya ialah Grand Prix Jepang, yang sudah pindah kualifikasi ke hari Minggu, dengan pacuan akan segera setelahnya.

Dampak terbesar bisa jadi akan terdapat pada penerbangan. Mata badai ini selebar 55 mil (88,5 km), dan citra satelit mengindikasikan seluruh badai ketika ini lebih banyak dari semua negara Jepang. Hagibis bakal menjadi di antara topan terkuat yang langsung menghantam negara pulau tersebut dalam sejumlah dekade.

All Nippon Airways kini telah mengurungkan semua penerbangan dalam negeri yang berangkat dari Tokyo pada hari Sabtu. Ibu kota tampaknya bakal menerima serangan langsung dari badai namun tidak terdapat seorang juga di ibu kota yang tampaknya terlalu cemas pada ketika ini.

Meskipun Badan Meteorologi sudah mengklasifikasikan badai sebagai "violent" - kategorisasi kekuatan tertinggi - operator kereta api sejauh ini melulu memperingatkan bahwa barangkali ada pembatalan.

Namun, dengan badai sebesar ini, atau badai besar apa pun, keselamatan ialah yang terpenting, otoritas Jepang tampaknya percaya diri dengan persiapan perencanaan mereka.

Japan Airlines mengikuti misal ANA dan mengurungkan 90 persen penerbangan domestik, tetapi kedua maskapai optimis akan embarkasi pagi hari Sabtu yang tetap dijadwalkan sampai jam 8 pagi. Di samping itu, kedua maskapai bercita-cita bahwa sejumlah penerbangan internasional bakal dilanjutkan pada Sabtu malam.

Bandara-bandara Tokyo sudah terkena akibat terjelek dari gangguan tersebut, dengan kedua maskapai besar Jepang, ANA dan JAL, setiap membatalkan 558 dan 540 penerbangan. Pembatalan penerbangan tampak di semua dunia ke dan dari Tokyo, dengan British Airways mengurungkan penerbangan dari London, dan penerbangan ke Amerika Utara pun terpengaruh.
Hampir masing-masing maskapai besar di semua dunia sudah terkena akibat oleh di antara badai terbesar yang pernah menghantam Jepang secara langsung, namun perasaan yang terdapat di sini ialah bahwa gangguan seharusnya tidak bertahan melebihi masa-masa 24 jam.

Baca Juga: Baru Tiga Bulan Jabat Dandim Kendari, Kolonel Hendi Dicopot Karna Ulah Istri


Apa yang Membuat Topan Hagibis Berbeda? Topan Hagibis mempunyai diameter yang merangkum 1.400 km. Sampai saat-saat terakhir, tidak terdapat seorang juga atau lokasi di wilayah luas Jepang yang aman dari badai yang luas ini.

Akhir pekan ini ialah bulan purnama, yang berarti bahwa permukaan laut lebih tinggi dari rata-rata. Dengan potensi gelombang badai dan ombak ditebak mencapai 13 m di sejumlah daerah, banjir pantai dapat sangat menghancurkan.

Dengan hembusan angin yang diduga lebih dari 240 km/jam, dan serangan langsung ke Tokyo tampak semakin barangkali dalam sejumlah jam ke depan, Topan Hagibis dapat menjadi di antara badai terkuat yang melanda Jepang dalam sejumlah dekade.

Posting Komentar

0 Komentar