Begini Penjelasan Arteria Dahlan Soal Perdebatan Dengan Prof Emil Salim

Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan berkali-kali terlihat bersuara tinggi ketika berdebat dengan ekonom Emil Salim berhubungan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang berhubungan Komisi Pemberantasan Korupsi (Perppu KPK) dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Rabu (10/10/2019).

Dikutip BeritaJava.com, Arteria Dahlan bahkan menyinggung pemikiran Emil Salim sesat saat mengucapkan sebuah argumen bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengucapkan laporan pertanggungjawaban masing-masing tahun.

"Tidak terdapat Prof. Prof sesat nih," ujar Arteria Dahlan seraya menunjuk-nunjuk Emil Salim yang adalahMenteri Lingkungan Hidup pada era Presiden Soeharto.


Lalu, tidak puas berkata sambil duduk, Arteria Dahlan lantas berdiri sambil mengindikasikan tangan ke arah Prof Amil Samil dia mengatakan, "Ini namanya sesat."

Video Perseteruan Arteria Dahlan dan Emil Salim diunggah di akun Twitter Trans7 dan menjadi viral di dunia maya.

Sikap Arteria dalam acara Mata Najwa tersebut menuai protes dari netizen. Banyak netizen marah dan menilai sikap Arteria tidak sopan terhadap Prof.

debat panas arteria dahlan dengan prof. emil salim / javaonline77


Lalu, bagaimana keterangan Arteria?

Arteria Dahlan tak mempermasalahkan tidak sedikit pihak yang geram atas sikapnya ketika berdebat dengan Emil Salim. Ia berpendapat, melulu menyampaikan urusan benar.

"Enggak apa-apa, saya mewakafkan diri saya untuk mengaku yang benar meski terkesan tidak populer sekalipun," kata Arteria ketika dihubungi, Kamis (10/10/2019).

Arteria mengakui, ketika ini masyarakat tak melulu membahas perppu KPK, tetapi pun membahas sikapnya yang tidak cukup sopan.

Arteria menyayangkan acara tersebut menyebabkan Emil Salim guna mengutarakan hal-hal yang bukan kapasitasnya. Dia menyinggung Emil dimanfaatkan.

"Saya melulu sayangkan seorang figur senior yang saya hormati, dimanfaatkan guna mengutarakan hal-hal yang sebetulnya di luar kapasitas beliau," ujarnya.

Arteria menceritakan, dalam acara tersebut tadinya ia berdebat dengan sopan.

Namun, menurut keterangan dari dia, terdapat pihak yang merancang bahwa Emil Salim yang tidak mempunyai latar belakang hukum dan tak mengetahui materi UU KPK berasumsi keliru dan menyerang DPR.

"Sudah diusahakan untuk diklarifikasi, tapi malah menyerang kehormatan, tidak melulu menghina bahkan menista kami, tapi pun institusi DPR. Dan itu dilaksanakan secara tanpa dasar, berulang-ulang dan dipertontonkan di hadapan jutaan penonton TV maupun suporter Najwa," ucapnya.

Arteria mengatakan, dirinya datang ke acara Mata Najwa untuk mengerjakan diskusi kebangsaan, bukan guna berdebat dan pengiringan opini.

Untuk itu, Arteria meminta Emil Salim unik ucapannya dan terlebih dahulu menyimak dan mengetahui materi dalam revisi UU KPK.

"Saya mohon Prof Emil tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik pelajaran muatan revisi UU KPK, pahami kenyataan hukum dan sosial yang ada, bicara sesuai kemahiran saja," ujar Arteria.

"Beliau kan ekonom namun bicara seolah-olah berpengalaman hukum. Jangan bicara revisi UU KPK sebab DPR tidak sedikit yang ditangkap," tuturnya.

Selanjutnya, Arteria mempertanyakan sikap Emil yang berani mengkritik UU KPK hingga sejauh itu. Ia meminta Emil menilik kembali perilaku korupsi di zaman Orde Baru.

"Saya pun menanyakan sadar enggak beliau bahwa beliau diagungkan oleh Orba yang sarat dengan perilaku koruptif. Apa yang beliau perbuat? Jangan tiba-tiba tersadarkan ketika ini dan merasa diri lebih hebat lebih bersih dari kami-kami yang di DPR," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar