Tidak Perlu Takut Dengan Virus Corona

Masyarakat menggunakan masker untuk mencegah virus corono. ( JAVAONLINE88)
Jakarta, Media Java - Virus corona dipandang jadi momok yang menakutkan beberapa warga sekian waktu paling akhir, serta di beberapa negara. Meskipun begitu, masih ada masyarakat yang memandang biasa saja dalam menyikapi penebaran virus corona.

Yasin (27) pedagang gorengan yang mangkal di ruang permukiman dua pasien positif corona, di Depok, awalannya sempat takut. Dua hari sesudah ada berita WNI positif corona, dia sempat memakai masker. Cuma untuk berjaga-jaga, tuturnya.

"Waktu pertama, gunakan. Waktu booming-booming-nya tuch," katanya.

Pada Senin (2/3) Presiden Joko Widodo menginformasikan masalah WNI positif corona pertama-tama di Indonesia. Masalah itu menerpa ibu serta anak yang tinggal di lokasi Depok, Jawa Barat.

Tetapi, kemudian dia tidak memakainya. Toh, menurut dia dua pasien itu telah dirawat. Ramai penebaran corona  tidak sampai membuat dia berhenti berjualan.

Yasin ( 27 ) pedangan gorengan di kota depok ( JAVAONLINE88)
Meskipun begitu dia masih berjaga-jaga supaya virus itu tidak menulari tubuhnya. Triknya, sekarang dia mulai teratur minum jamu supaya ketahanan tubuhnya masih terbangun.

"Agar kuat, akunya harus minum jamu, jamu gendongan seperti begitu," tutur Yasin.

Lain dengan Yasin, Alfian (28), seorang petugas parkir liar di Jalan Margonda, Depok, malah biasa saja. Menurut dia, virus Corona malah harus dilawan.

Alfian akui tidak takut walau virus Corona telah masuk Depok, wilayah tempat tinggalnya. Yang perlu baginya warga dapat jaga gaya hidup sehat, tidak jajan asal-asalan, seperti kelelawar atau anjing yang dia ucap jadi asal virus itu ada.

"Untuk warga Indonesia, tidak perlu takut Corona. Tidak butuh ditakutin. Justru harus kita musuh," katanya.

Sesaat Sadiman (54) seorang pedagang kopi keliling di muka Balai Kota Depok, malah berdoa supaya dua pasien positif corona cepat pulih. Masyarakat Cipayung, Depok, itu tidak sampai lakukan usaha mencegah apa saja pada dianya supaya tidak terinfeksi Corona.

Akan tetapi, dia mengharap pemerintah cepat responsif supaya virus Corona tidak menulari masyarakat lain, terhitung dianya.

"Ya, memang bencana itu tidak dapat tidak diterima. Siapa saja tidak ingin terkena bencana. Ya janganlah sampai merambat begitu," tuturnya.

Sampai Jumat (6/3), jumlahnya korban terinfeksi virus corona di penjuru dunia sejumlah 97.885 orang. Sedang pasien yang pulih sampai 53.769 orang. Sesaat korban wafat sejumlah 3.348 orang.

Kementerian Kesehatan RI mengatakan dua masyarakat Depok pasien positif virus corona akan pulang bila dalam 2x kontrol lagi hasilnya negatif. Ke-2 pasien itu sekarang masih jalani perawatan di RS Penyakit Infeksi Sulianto Saroso, Jakarta semenjak Minggu, 1 Maret kemarin.


Seperti Zombie Zona 

Seorang pria yang lain akui jemu dengan kabar berita yang salah berkaitan permukiman tempat tinggalnya. Beberapa waktu paling akhir, wilayahnya menjadi perhatian publik karena dua masyarakat dipastikan positif terkena virus corona (Covid-19).

"Amburadul semua. Amburadul semua. Salah semua (kabar berita)," kata pria yang malas disebut namanya itu pada CNNIndonesia.com, Kamis (5/3).

Pria yang didapati CNNIndonesia.com di Depok itu kenal ke-2 pasien itu jadi orang baik. Tetapi hebohnya wabah corona di daerahnya malah membuat pemahaman miring berkaitan kompleks perumahan yang dia tinggali.

Lihat : Kemenkes dan WHO Beda Mengenai Virus Corona

"Intinya setop menyampaikan kita jadi kompleks yang mewah," tuturnya mengawali percakapan dalam suatu warung kecil.

"Seperti zombie zona, seakan-akan kita seperti kompleks yang perlu dikasihani begitu loh," imbuhnya.

Ia juga mengomentari beberapa media serta wartawan yang tidak mengaplikasikan kaidah jurnalistik dalam meliput masalah ini. Khususnya, kabar berita media yang ungkap jati diri atau rumah ke-2 pasien positif corona.

"Krosceknya ini kok ngaco. Prinsip-prinsip jurnalistiknya itu tidak kepake. Mengapa? Telah jelas ia bukan koruptor. Ia bukan penjahat. Kok dibuka datanya. Seakan-akan ia penjahat," kata pria yang akui jadi bekas jurnalis itu.

Dia kenal baik dengan ke-2 pasien. Waktu dengar berita mengenai pasien pertama di Indonesia yang dipastikan positif corona, dia cukup kaget. Walau sebenarnya dianya paling akhir bertemu dengan dua pasien yang disebutkan positif corona itu pada Januari kemarin.

Waspada terhadap virus corona ( JAVAONLINE88 )
Sejauh ini, katanya, pasien dikenal juga jadi orang yang rajin olahraga, tidak hanya aktif dalam pekerjaan masyarakat di permukimannya.

"Pengurus masyarakat yang mengatasi permasalahan peningkatan serta kreatifitas anak serta remaja di lingkungan kita. Kan, ada divisinya," katanya.


Karenanya, dia berang waktu tahu jati diri ke-2 pasien menebar ke publik. Khususnya, masalah rumah serta ruang permukimannya yang disebut akan jadi zone mewah serta diisolasi. Walau sebenarnya, menurut dia, selama ini tidak ada permasalahan antara masyarakat seputar.

"Kita tertawa semua, tidak ada permasalahan kok," tuturnya.

Posting Komentar

0 Komentar