Mahathir Mohamad tak sepakat dengan Sosok Perdana Menteri Malaysia yang Baru


Jakarta, Media Java - Mantan perdana mentri Malaysia, Mahathir Mohamad, akui tidak setuju dengan figur Pertama Menteri Malaysia yang baru dikukuhkan, Muhyiddin Yassin.

Dia serta memandang Muhyiddin ialah pengkhianat partai serta negara yang sebetulnya.

Lihat : Shopee Liga 1 2020; Persipura Jayapura vs PSIS Semarang

"Azmin Ali memiliki jadwal tertentu, tapi pengkhianat sebetulnya ialah Muhyiddin yang bercita-cita menjadi Pertama Menteri," sebut Mahathir dalam temu wartawan yang dilaksanakan sebelum pengukuhan Muhyiddin di Istana Negara pada Minggu (1/3) pagi, diambil kantor berita Namanya.

Di muka wartawan, Mahathir memandang Muhyiddin tidak mempunyai sebagian besar suara dari Dewan Rakyat (parlemen Malaysia) hingga tidak patut diangkat jadi PM.

Politisi berumur 93 tahun itu menggerakkan anggota parlemen untuk ajukan mosi tidak yakin pada Presiden Partai Pribumi Menyatu Malaysia (Menyatu) itu.

Disamping itu, Mahathir menjelaskan jika ia serta lima anggota parlemen dari Partai Menyatu tidak memberi dukungan pengukuhan Tan Sri Muhyidin jadi perdana mentri.

"Muhyiddin bukan Pertama Menteri yang pas," katanya.

Selama ini, Muhyiddin sendiri belum menyikapi masalah tuduhan Mahathir itu.

Diketahui, Mahathir mundur dari jabatannya jadi PM ke-7 Malaysia pada Senin (24/2). Pengunduran diri itu disangka berkaitan dengan manuver politik pada tubuh Pakatan Keinginan yang berusaha membuat konsolidasi baru dengan menggandeng UMNO, partai oposisi yang sempat berkuasa di masa PM Najib Razak.

Pembentukan konsolidasi baru itu disebutkan digagas oleh bekas wakil Partai Keadilan Rakyat (PKR), Mohamad Azmin Ali, yang terbagi dalam Partai Menyatu, UMNO, serta Partai islam SeMalaysia (PAS).

PKR lalu putuskan mengeluarkan Azmin serta beberapa politisi konsolidasi yang lain yang dipandang berkhianat.

Posting Komentar

0 Komentar