Isu World War 3 Goyang Pasar Saham Asia

Jakarta, BERITAJAVA - Harga saham di bursa di Asia turun pada Jumat (3/1/2020). Hal tersebut dipacu gegernya kekuatan perang dunia atau world war 3 mengejar berita satu orang komandan militer Iran meninggal dalam serangan udara AS di Baghdad seperti dikabarkan TV Irak. 

Pentagon selanjutnya mengkonfirmasi jika ia dibunuh oleh serangan pesawat tidak berawak AS. Seperti dikutip dari BERITAJAVA, pasar saham di Asia tertekan sebab investor menimbang efek dari bertambahnya kemelut di Timur Tengah itu. 

JAVAONLINE77 - TOGEL ONLINE

Indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir seputar 0,2%, pada pukul paling akhir perdagangannya, dengan saham HSBC alami penurunan 0,57%. 

Beberapa saham perusahaan yang tertera di pasar modal mainland China bergerak variasi di hari ini. Indeks saham komposit Shanghai ditutup sedikit lebih rendah seputar 3.083,79. Komposit Shenzhen 0,267% tambah tinggi seputar 1.760,85. 

Isu World War 3 Goyang Pasar Saham Asia - JAVAONLINE77
JAVAONLINE77 - SITUS TOGEL TERPERCAYA


Di lain tempat, indeks saham Kospi Korea Selatan ditutup sedikit tambah tinggi pada 2.176,46. 

S & P / ASX 200 Australia naik 0,64% jadi ditutup pada 6.733,50, dengan semua bidang di zone positif. 

Saham perusahaan minyak regional alami kenaikan ditengah-tengah kemelut Timur Tengah. Santos di Australia naik 2,31%, sesaat Beach Energy melompat 3,17%. Saham PetroChina serta CNOOC yang tercatat di Hong Kong melompat semasing 3,05% serta 1,85%. 

Keseluruhannya, indeks MSCI Asia ex-Jepang lebih rendah 0,12%. 

JAVAONLINE77 - IDNTOGEL

Jadi info, saat momen tewasnya satu orang komandan militer Iran, World War 3 tempati tempat 3 trending topic di Twitter daerah Indonesia serta WWIII berada di tempat ke-9. Untuk daerah dunia, Iran serta World War 3 tempati rangking pertama serta ke-2. 

Melesatnya tema dengan juta-an tweet telah di-publish itu ialah imbas pembunuhan Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan di Lapangan terbang Baghdad, Irak. Serangan melalui drone dikerjakan militer Amerika Serikat atas perintah Presiden AS Donald Trump. 

Posting Komentar

0 Komentar