Penghapusan Ujian Nasional Bikin Murid Malas Belajar?

Jakarta, BERITAJAVA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan kepandaian untuk mengubah Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan hilangnya UN tidak akan meminimalisir motivasi belajar siswa.

Dalam laman yang resmi, Kemendikbud merilis 'Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan' berhubungan empat kepandaian strategis Nadiem, salah satunya mengenai Ujian Nasional. Pertanyaannya ialah 'tanpa UN bukankah siswa tidak cukup termotivasi guna belajar?'

JAVAONLINE77 - TOGEL ONLINE

"Menggunakan ancaman ujian guna mendorong belajar akan dominan  negatif pada karakter siswa. Jika dilaksanakan terus-menerus, siswa malah akan menjadi malas belajar andai tidak terdapat ujian. Dengan kata lain, murid menjadi terbiasa belajar sekadar guna mendapat nilai baik dan menghindari nilai jelek," kata Kemendikbud dalam website resminya, Kamis (12/12/2019).

Mendikbud Nadiem Makarim saat Umumkan Penghapusan Ujian Nasional - JAVAONLINE77

Di samping itu, adanya UN dapat menciptakan siswa tak sempat terhadap pentingnya proses belajar tersebut sendiri. Padahal proses belajar berikut yang butuh dikembangkan dalam diri siswa.

"Hal ini menciptakan siswa tak sempat akan kesenangan intrinsik yang dapat diperoleh dari proses belajar tersebut sendiri. Padahal semangat belajar intrinsik berikut yang malah sangat butuh dikembangkan supaya siswa supaya menjadi pembelajar sepanjang hayat," tulis Kemendikbud.

JAVAONLINE77 - SITUS TOGEL TERPERCAYA

Kemendikbud menyebutkan UN ialah alat guna melakukan penilaian terhadap sistem pendidikan. UN bukan perangkat untuk mengajar siswa supaya menjadi gigih dan ulet belajar.

"UN ialah alat untuk mengerjakan monitoring dan penilaian mutu sistem pendidikan. Fungsi UN bukan untuk mengajar keuletan atau kegigihan," kata Kemendikbud.

Kemendikbud menuliskan sifat gigih dan ulet dalam belajar bukan proses instan yang dapat disusun di akhir jenjang pendidikan. Sifat ini dapat disusun dengan proses yang panjang dan berkelanjutan.

JAVAONLINE77 - IDNTOGEL

"Sifat-sifat ini tidak dapat disusun secara instan di akhir jenjang pendidikan melewati ancaman ketidaklulusan atau nilai buruk. Sifat laksana kegigihan melulu dapat ditumbuhkan melewati proses belajar yang memberi sekian banyak  tantangan bermakna secara berkelanjutan," sebut Kemendikbud dalam situsnya.

"Butuh masa-masa bertahun-tahun untuk dapat membuat sifat laksana kegigihan menjadi unsur dari karakter siswa," sambung Kemendikbud.

Posting Komentar

0 Komentar