MediaJava, Surabaya - Kejadian baku jam yang menyertakan Habib Umar Assegaf serta seorang petugas Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB) di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (20/5) lalu, berbuntut pada laporan ke polisi. Faksi petugas kombinasi yang berjaga waktu kejadian berlangsung memberikan laporan Umar ke Polda Jawa Timur.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto. Laporan itu, katanya dikirimkan oleh petugas kombinasi yang berjaga di tempat, yaitu checkpoint Pintu Keluar Tol Satelit, Surabaya, waktu insiden.

"Ini proses di Polda Jawa timur, iya (betul laporan), " tutur Eddy dilakukan konfirmasi, Kamis (21/5).

Walau dalam video tersebar, terlihat yang terjebak baku jam dengan Habib Umar cuma seorang petugas Satpol PP, tetapi, Eddy pastikan laporan itu dilaksanakan dengan semua petugas kombinasi.

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Info Beras Busuk Bulog

"Yang melapor rekan-rekan yang bekerja. Ada polisi, Satpol PP serta Linmas, " kata Eddy.

Tetapi waktu diberi pertanyaan faktor pidana yang memicu laporan pada Umar, Eddy akui belum dapat menjelaskannya dengan cara detil.

"Pokoknya saya belum juga pahami, ini rekan-rekan [Satpol PP] masih di Polda, " katanya.

Eddy menjelaskan, waktu momen itu, petugas kombinasi awalnya coba mendidik pengemudi serta penumpang mobil bernopol N 1 B itu, karena mereka menyalahi ketentuan PSBB, terutamanya masalah pemakaian masker.

"Kami kerjakan edukasi, menerangkan harus gunakan masker. Sesaat mereka tidak gunakan masker di mobil, " katanya.

Disamping itu, mobil itu dijumpai berisi lima orang penumpang. Hal tersebut melanggar ketentuan PSBB, dimana kendaraan cuma bisa diisi 50 % saja dari keseluruhan kemampuannya.

Faksinya, kata Eddy pernah tawarkan jalan keluar supaya dua orang penumpang untuk turun, dan diantar petugas ke tempat tujuan. Tetapi penawaran itu tidak diterima, serta pada akhirnya terjadi pembicaraan berbuntut baku jam.

"Kita berikan jalan keluar dua orang turun, kelak kita antar maksudnya dimana, tiga orang masih naik mobil itu. Tetapi mereka geram-marah, berasa tersinggung, " tuturnya.

Disamping itu Kabid Humas Polda Jawa timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membetulkan laporan yang dilaksanakan oleh petugas kombinasi, yaitu dari Satlantas Polrestabes, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta BPB Linmas Surabaya.

Truno menjelaskan, Polda Jawa timur juga langsung lakukan pendalaman. Langkah awal dengan mengenali nomor polisi (nopol) kendaraan pada pemilikan. Akhirnya diketahui mobil itu punya masyarakat Bangil, Pasuruan, atas nama Umar Abdullah Assegaf.




"Berkaitan laporan, kelak kami berikan sesudah proses penyidikan, dilandasi laporan polisi, " kata Truno.

Sebelum penyelidikan, polisi semakin lebih dahulu lakukan penyidikan, yaitu dengan minta info beberapa petugas yang waktu itu ada di tempat.

"Kita akan ambil info pada petugas yang terjebak di video itu, ada Dishub, Satpol PP, kepolisian. Ini berkaitan kesaksian serta bukti, " katanya.

Polda Jawa timur akan mengecek video yang tersebar itu dengan cara digital forensik. Hal tersebut untuk pastikan keabsahan video itu untuk alat bukti.