Monumen Didi Kempot Akan Dibangun di Stasiun Balapan Solo


Solo, Media Java - Akhir-akhir ini sedang ramai saran dalam tuntutan membangun monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan, Solo. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberi tanggapan atas saran itu. Dia sendiri telah merencanakan untuk memberi penghargaan pada Didi Kempot.

Sesudah Didi Kempot wafat ada tuntutan di situs Change.org berkaitan junjung pendirian patung atau memoribilia Didi Kempot di Stasiun Balapan Solo. Lalu, Wali Kota Solo yang dekat dipanggil Rudy itu menyongsong baik tuntutan pendirian monumen untuk penghargaan pada si pakar campursari itu.

Baca juga : Kenangan McDonald's di Sarinah Thamrin yang Akan Tutup

"Kita telah pikirkan kesana. Jika monumen lokal mudah, di Stasiun Balapan dapat. Tetapi karunia ini tidak lokal, perlu harus nasional ", katanya di Balai Kota Solo, Sabtu, 9 Mei 2020.

Lalu, Rudy merencanakan akan ajukan surat pada Menteri Sosial supaya menganugerahkan penghargaan pada Didi Kempot untuk musikus yang mempunyai bakat mengagumkan. Disamping itu, vokalis campursari itu ikut juga menolong pemerintah dalam mengatasi efek epidemi virus corona dengan mengadakan penggalangan dana.

"Bakat mengagumkan yang ditinffinlanya legacy-nya ialah saat konser di dalam rumah itu dapat kumpulkan dana sampai Rp 7, 6 miliar dalam tempo 3 jam, " katanya.

Lalu, di pilihnya tempat Stasiun Balapan karena Didi Kempot memulai karier rekamannya dengan menyanyikan lagu berjudul Stasiun Balapan. Lagu itu cukup populer hingga nama Didi Kempot saat itu langsung melesat di akhir tahun 1990-an.




Kecuali Stasiun Balapan, Didi Kempot sempat juga membuat lagu berjudul Terminal Tirtonadi yang disebut terminal bis kebanggaan Wong Solo. Oleh karenanya Rudy juga ajukan beberapa pilihan tempat untuk pendirian monumen sesuai dengan judul lagu yang sempat dibuat Didi Kempot.

"Untuk bikin monumen kan harus ada perancangan dahulu. Di Stasiun Balapan bisa, Terminal Tirtonadi dapat juga atau di Taman Tirtonadi. Banyak lah, Jurug juga sempat dinyanyikan oleh Mas Didi, " katanya.

Namun sebelum membangun monumen itu, Rudy tetap minta opini dari warga serta beberapa tokoh seniman dan budayawan. Ini dilaksanakan agar tempat untuk pembangunan monumen itu pas.

"Kelak jika terpasang di Balapan, rupanya banyak yang menghendai di Tirtonadi, jadi kita kelak akan bicara dengan beberapa tokoh seniman serta budayawan seharusnya itu dimana agar semua menginginkannya, " katanya.

Posting Komentar

0 Komentar