Isu Presiden 3 Periode, Jokowi: Ada yang Ingin Tampar Muka Saya

Jakarta, BERITAJAVA - Timbulnya wawasan waktu jabatan presiden sampai 3 periode nyatanya membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) lemparkan sindiran keras. Sindiran itu dilemparkan untuk si pengusul yang dipandang cuma mencari muka. 

"Ada yang ngomong presiden diambil 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin mencari muka, walau sebenarnya saya punyai muka. Ke-3 ingin menjerumuskan. Hanya itu, telah saya berikan," sebut Jokowi pada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019). 

JAVAONLINE77 - TOGEL ONLINE

Sudah diketahui, wawasan waktu jabatan presiden 3 periode ini adalah sisi dari amandemen UUD 1945. Jokowi sendiri telah memberikan wanti-wanti supaya bahasan itu tidak meluas. 

Presiden Jokowi Saat Beri Keterangan pada Wartawan Soal Isu Presiden 3 Periode - JAVAONLINE77

Nyatanya, apa yang di kuatirkan Jokowi malah jadi riil. Ada wawasan presiden diambil MPR, waktu jabatan presiden sampai 3 periode, sampai presiden diambil 1x untuk 8 tahun. Ini bukanlah yang Jokowi harap. 

"Semenjak awal telah saya berikan jika saya produk penentuan langsung. Waktu itu waktu ada kemauan amandemen, apa jawaban saya? Untuk masalah haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," katanya. 

Jokowi langsung melemparkan pengakuan keras. Jika ujung-ujungnya bahasan amandeman UUD 1945 malah melebar, ia memiliki pendapat tidak butuh diteruskan.

JAVAONLINE77 - SITUS TOGEL TERPERCAYA 

"Lebih baik tak perlu amendemen," sambungnya. 

Terdapatnya wawasan ini pertama-tama diutarakan oleh Wakil Ketua MPR, Arsul Sani. Terakhir, ia menyebutkan saran itu dari anggota Fraksi NasDem. Hal sama diutarakan oleh pimpinan MPR yang lain, Hidayat Nur Wahid. Hidayat menyebutkan Fraksi NasDem menggerakkan supaya amandemen UUD mengulas waktu jabatan presiden tiga periode. 

Tetapi, NasDem menangkis jika faksinya ialah pelacak muka yang disebut Jokowi. NasDem memperjelas wawasan jabatan presiden 3 periode itu bukan hadir dari partainya. 

"Saran bukan hadir dari NasDem. Pak Surya (Ketua umum NasDem Surya Paloh) waktu diberi pertanyaan bagaimana adanya wawasan waktu jabatan presiden 3 periode, jawabnya pokoknya kita berikan pada rakyat, jika rakyat menginginkan bagaimana NasDem dapat menampik. Jadi bukan NasDem yang menyarankan," kata Ketua DPP NasDem, Taufik Basari pada wartawan, Senin (2/12/2019). 

JAVAONLINE77 - IDNTOGEL

Taufik menjelaskan yang penting buat partainya ialah apa publik menginginkan wawasan amandemen UUD 1945 terhitung masalah menambahkan waktu jabatan presiden. NasDem, tuturnya, akan jalankan apa pun hasil diskusi publik. 

"Apa akan ada amandemen ataukah tidak itu tergantung dari bagaimana pandangan publik dengan meluas. Tetapi biarlah diskusi atau wawasan ini berjalan jadi usaha kita untuk keluarkan pandangan-pandangan untuk kebutuhan bangsa. Bila ada kecemasan tentang masalah waktu jabatan serta penentuan lewat MPR bisa menjadi bahan amandemen sesaat banyak faksi yang tidak sepakat, pasti hal itu tak perlu jadi sisi dari diskusi ke depan," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar