5 Fakta Tsunami Aceh, Tragedi yang Berlangsung 15 Tahun Silam

JAKARTA, BERITAJAVA - Pas ini hari, 26 Desember 15 tahun kemarin, gempa besar dengan magnitudo 9,3 menyebabkan tsunami yang menempa daerah Aceh. 

Saat itu, warga Aceh yang wilayahnya masih namanya Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) rasakan kepedihan dalam karena kehilangan keluarga, kerabat, tetangga, serta sahabat. 

JAVAONLINE77 - TOGEL ONLINE

Salah satu penampakan masjid yang selamat dari amukan Tsunami Aceh 2014 - JAVAONLINE77

Berikut beberapa bukti pasca-peristiwa itu yang sukses dikumpulkan BERITAJAVA: 

Merilis data Bank Dunia, jumlahnya korban sampai 167.000 orang, baik itu yang wafat atau hilang. Diluar itu, tidak kurang dari 500.000 orang kehilangan rumah. 

Jumlahnya korban jiwa itu belum terhitung korban tsunami di daerah lain. 

Sudah diketahui, tsunami di Aceh disebabkan gempa dangkal di laut bermagnitudo 9,3, yang jaraknya seputar 149 km. dari Meulaboh. 

Keseluruhannya ada 14 negara yang terserang efek tsunami dengan jumlahnya korban sampai 230.000 jiwa. 

JAVAONLINE77 - SITUS TOGEL TERPERCAYA

Presiden ke enam RI Susilo Bambang Yudhoyono juga memutuskan tiga hari waktu berkabung saat insiden pada 26 Desember 2004 yang lalu. 

Pasca-kejadian, kendali pemerintahan di Aceh diambil pindah pemerintah pusat. 

Hal tersebut berdasar Petunjuk Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2004 mengenai Beberapa langkah Perlakuan Musibah Alam Gempa Bumi serta Tsunami di Propinsi NAD serta Sumatera Utara. 

Dikutip dari dokumentasi, dalam petunjuk itu disebut semua petinggi eselon I Departemen Dalam Negeri (Depdagri) harus lakukan suport beberapa langkah mendalam untuk musibah alam di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) serta Sumatera Utara (Sumut). 

Langkah itu mencakup perlakuan genting, pemulihan mental, rehabilitasi, dan suport penyelenggaraan pemda (pemda) khususnya di NAD. 

JAVAONLINE77 - IDNTOGEL

Karena itu dibuat Team Asistensi Pemulihan Pemda NAD serta Sumut yang beranggotakan petinggi eselon I serta II. Dalam realisasinya, team asistensi dibantu beberapa praja tingkat III (nindya praja) dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). 

Tsunami Aceh berlangsung karena hubungan lempeng Indo-Australia serta Eurasia. Hubungan ini memunculkan gempa bermagnitudo 9,3 di fundamen laut pada kedalaman 10 km.. 

Besarnya magnitudo itu jadikan gempa ini sekaligus juga jadi musibah paling mematikan di era kekinian. 

Tidak sampai disana. Sebelum gempa berlangsung, diikuti gempa awalnya dengan waktu di antara 8-10 menit, yang sekaligus juga mencatatkan riwayat tertentu. 

Sesudah runtutan gempa panjang, permukaan air laut sempat surut. Hal tersebut jadi sinyal permulaan sebelum tsunami menerjang daerah pesisir pantai. 

Dengan kecepatan gelombang hampir 360 km. /jam, tinggi tsunami Aceh direncanakan sampai 30 mtr.. 

Hal tersebut sama juga seperti tinggi 17 kali dari tinggi rata-rata orang dewasa dengan ketinggian rata-rata 170 cm jika berdiri sejajar ke atas. 

Tetapi, ketinggian gelombang ini tidak sama untuk semua daerah. 

Pemerintah waktu itu menaksir kerugian karena tsunami sampai beberapa puluh triliun. Hal tersebut karena porak-porandanya beberapa ratus ribu rumah dan sarana biasa serta sosial warga. 

Untuk menangani hal itu, pemerintah pada akhirnya lakukan utang ke Bank Dunia serta Bank Pembangunan Asia (ADB). 

Menteri Pekerjaan Biasa waktu itu, Djoko Kirmanto mengatakan, pemerintah sudah memutuskan tiga step program pembenahan Aceh serta Sumatera Utara (Sumut) pascagempa. 

Pertama, program responsif genting yang dikerjakan sampai akhir tahun 2005. 

Ke-2, program rehabilitasi yang diawali semenjak pertengahan tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2006. 

Ke-3, program rekonstruksi yang ditangani sampai akhir tahun 2009. 

Posting Komentar

0 Komentar